Belajar keterampilan gerak (1)
Keterampilan
gerak sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu keterampilan
gerak yang bersifat mendasar yaitu berjalan. Keterampilan gerak ini bersifat
perkembangan, maksudnya semua orang mampu menguasai keterampilan berjalan ini
seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan individu tersebut. Saya melihat
setiap kali ada sekumpulan anak sedang beristirahat di sekolah, cenderung mereka
“mempekerjakan” alat gerak mereka. Kesemua aktivitas itu tidak mendapat
bimbingan, mereka bergerak dengan atau tanpa kesadaran gerak mereka sebetulnya.
Meskipun demikian, kesemua pengembangan pola-pola gerak dasar sebagian besar
berkembang dari hasil belajar gerak.
Para
ahli mengatakan bahwa pengajaran merupakan proses memberitahukan, proses
mentransfer, proses membantu, proses menyampaikan, proses menyebarkan dan dalam
belajar gerak ada saat mempragakan pada anak bagaimana cara melakukan suatu tugas
gerak yang kemudian anak diberi kesempatan untuk mencoba melakukan tugas gerak tersebut.
Ini temasuk jenis proses pembelajaran dengan pendekatan yang bersifat langsung.
dengan instruksi langsung inilah dapat membantu seseorang untuk belajar gerak.
Setiap
anak memiliki keunikan tersendiri. Kita tidak bisa menyamaratakan kemampuan
anak termasuk saat belajar keterampilan gerak. Penerapan pendekatan untuk
merancang lingkungan belajar keterampilan gerak menuntut seorang guru pendidikan
jamsani maupun instruktur gerak untuk memahami benar kondisi dan kebutuhan yang
dihadapi anak. Anak yang belajar dengan pendekatan ini sebetulnya ia tidak menyadari
akan proses yang mereka lakukan. Respon geraklah yang merupakan suatu respon
terkoordinasi dari suatu system dinamis dalam berbagai kondisi kemampuan anak.
Pembelajaran
keterampilan gerak, baik dalam pembelajaran pendidikan jasmani maupun latihan
mandiri dengan bimbingan instruktur memiliki banyak aspek yang khas. Pendekatan
yang digunakan dalam proses belajar gerak masih sejalan dengan teori belajar
pada umumnya. Belajar keterampilan gerak dapat dilakukan melalui pendekatan
teori behaviorism, model pemrosesan informasi atau model strategi kognitif. Pada
pendekatan behaviorism lebih menekankan pada dukungan eksternal yang diyakini
akan berperan membentuk perilaku. Disini guru atau instruktur memiliki peran
sebagai model/contoh langsung. Pada pendekatan behaviorism berusaha memecah
beberapa tugas gerak menjadi bagian-bagian kecil agar tugas gerak mudah
dikuasai anak yang selanjutnya akan ditambahkan beberapa tingkat kesulitan secara
bertahap. Sedangkan pada pendekatan model pemrosesan informasi lebih
menyarankan cara-cara agar guru dapat menyajikan informasi kepada siswa yang
selanjutnya anak akan belajar memecahkan masalah, mencipta, dan belajar
bagaimana menstransfer apa yang telah mereka pelajari.
Kedua
pendekatan belajar gerak tersebut banyak diaplikasikan oleh para guru
pendidikan jasmani di sekolah-sekolah yang selanjutnya disebut banyak dikeal sebagai
model pengajaran langsung. Sehingga guru maupun istruktur dapat memilah pedekatan
yang tepat berdasarkan kebutuhan dan karakteristik anak.
Key word: pendekatan langsung, model/contoh, respon gerak.
Oleh: Muhamad nasrul
Guru pendidikan jasmani SD Mutiara Bunda Bandung
0 komentar:
Posting Komentar